FIQIH DAKWAH
Oleh : Dr. Akhmad Alim (Direktur Program Kaderisasi Ulama UIKA Bogor)
Sekolah Da’i BAZNAS
Selasa, 21 Juli 2020
Dakwah ibarat cahaya kehidupan, yang memberikan sinar yang menerangi jalan kehidupan menuju jalan yang lurus (sirath almustaqim), mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang, dari maksiat menuju taat, dari syirik menuju tauhid, dari kedzaliman menuju keadilan. Allah ta’ala berfirman dalam Qur’an surat Al-Baqarah: 257 yang artinya:
“Allah adalah wali/penolong bagi orang-orang yang beriman, Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya. Adapun orang-orang kafir maka penolong-penolong mereka adalah thaghut, yang mereka itu mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan-kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Hal-hal lain yang menjadi urgensi dakwah selain dakwah sebagai cahaya kehidupan diantaranya adalah: dakwah merupakan bagian dari jariyah yang akan selalu mengalir pahala kebaikannya, dakwah sebagai pilar kejayaan umat Islam (QS. 3:110), dakwah dapat meneguhkan kedudukan umat Islam di muka bumi (QS.22:41), dan dakwah dapat menghilangkan adzab dan murka Allah (QS. Hud: 117).
Tujuan Dakwah adalah menyampaikan risalah untuk meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan kaum muslimin, sehingga mereka menjadi orang-orang yang mengamalkan Islam secara keseluruhan (kaffah). Sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah : 208)
Dalam berdakwah tentunya ada metode-metode yang harus dilakukan oleh para da’i sehingga tercapai tujuan dakwah tadi. Metode Dakwah tersebut diantaranya:
- Qaulan layyina (ucapan yang menyejukan, lemah lembut), (QS. Thaha: 44)
- Qaulan baligha (perkataan yang membekas pada jiwa), (QS. An-Nisa: 63)
- Qaulan maysiura (perkataan yang mudah difahami, realistis), (QS. Al-Isra’: 26 – 30)
- Qaulan karima (perkataan yang baik, mulia), (QS. Al-Isra: 23)
- Qaulan sadida(perkataan yang benar, tepat sasaran), (QS. Al-Ahzab: 70 -71)
- Qaulan hasana (perkataan yang baik), (QS. Al-Baqarah: 83)
Seorang da’i berperan penting dalam dakwah ini, dan yang terpenting dari seorang da’i adalah akhlaq da’i itu sendiri, sehingga seorang da’i harus mempunyai akhlaq , ikhlas (QS. Hud : 51), sidiq (QS. Attaubah : 19), amanah (QS. An-Nisa : 58), yaqin (QS. As-Sajadah: 24), sabar (QS. Al-An’am: 34), lembut, Tawadhu (QS. Asy-Syuara: 215), rahmah (QS. Al-Anbiya:107), istiqomah (QS. Al-Ahqaf: 13-14)

Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!